Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Minggu, 04 Maret 2012

Kata Orang….

"Kata orang kamu nggak baik, tapi aku nggak tahu nggak baiknya kamu di mana.
Kata orang kamu nggak beneran seperti itu, tapi aku nggak tahu sisi kamu yang lain itu seperti apa.
Kata orang kamu itu bohong sama aku, tapi aku belum menemukan kebohongan itu."


Dari kebingunganku ini, aku lantas berpikir, apa orang yang kumaksud terlalu pintar hingga aku tak tahu celahnya yang lain? Apa aku terlalu polos hingga untuk mengerti ini semua, akupun tak sampai? Atau aku terlalu bodoh untuk memahami kepintarannya?
Demi Tuhan, aku tak tahu apapun tentang kebenaran tanggapan orang tentang dia yang telah kuanggap teman ini. Apakah penilaianku yang kuanggap menemukannya berteman denganku dalam kejujuran dan ketulusan itu salah?
Kalau kata orang itu benar, pastinya aku akan patah hati. Bukan patah hati karena menaruh hati padanya. Namun karena terlanjur percaya padanya yang tulus berteman tanpa ada embel-embel negatif padaku.
Namun kalau kata orang itu salah, pastinya aku akan sangat bersalah karena menudingnya dengan hal yang tidak benar.
Then, what’s the truth one? Kata orang atau kata hatiku yang menilaimu?
Harus kututurkan kembali, dari awal aku berteman dengannya tanpa pernah memikirkan apakah background kami sama? Apakah pandangan kami sama? Aku sangat berusaha mengabaikan kalau-kalau ada hal yang tak sama dari kami. Karena konsepku dalam berteman adalah, “Lihat persamaannya, bukan perbedaannya.” Lagipula aku sangat percaya setiap orang pasti punya energi baiknya, maka kupilih untuk berteman bersama energi baik orang ini.
Selain itu, bukankah kata Allah berprasangka baik itu lebih utama? Maka semoga prasangka baikku ini diikuti oleh anggukan Allah sehingga memang begitulah adanya. Kalaupun tidak, aku akan sangat berusaha untuk tidak menyesali tindakan yang kuambil.
“Biarlah orang lain berlaku tidak baik padaku, asal aku tidak! Jaga aku, ya Rabb”.

Sampai sekarangpun, aku (masih) menganggapmu beneran baik, teman..

Tidak ada komentar: