Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Senin, 05 Maret 2012

Fans

Kutulis catatan ini dengan kembali mengingat momen di beberapa kesempatan. Saat beberapa kawan lagi ngobrolin tentang sosok yang mereka sukai dan kagumi, saat adik bener-bener lagi menggandrungi salah satu personil Boy Band yang namanya lumayan di sorot, saat banyak yang tersihir oleh Boy Band asal Korea, dan saat lumayan banyak menyaksikan dan mendengar pengagum rahasia mengagumi sosok yang menurutnya istimewa.

Di beberapa kesempatan aku sempat iseng bertanya pada beberapa dari mereka yang mulai antusias untuk bercerita tentang sosok yang mereka sukai, “Kalau kalian pada nge’fans sama seseorang, terus aku bagusnya nge’fans sama siapa donk??” begitu tanyaku sambil tersenyum geli. Sebenarnya tanpa mereka tahu saat itu bahkan saat kutulis catatan ini, aku juga sedang berpikir keras tentang pertanyaan senda gurauku itu.

“Hmm, siapa ya orang yang kusukai?”

“Siapa ya orang yang bisa ngebuat aku berada pada posisi sama seperti mereka yang sedang nge’fans sama seseorang?

“Siapa ya?”

“Siapa doong?”

“Siaapaaa???”

Sepertinya partikel-partikel di otakku mulai malas untuk bekerja dan memilih beristirahat untuk memikirkan tentang pertanyaan SIAPA.

Akhirnya saat partikel-partikel itu lelah mencari, kutarik kesimpulan bahwa pertanyaan SIAPA saat ini belum masuk dalam memori pikiranku.

Lalu pertanyaannya adalah, saat semua orang merasa SIAPA itu telah berada dalam pikirannya, bagaimana denganku yang kosong tanpa pertanyaan SIAPA? Apakah tandanya aku akan tertinggal dari yang lain? Apakah hari-hariku akan kosong karena belum mendapat jawaban atas pertanyaan SIAPA.

Hmm, maka tanpa rasa sedih dan minder akupun akan menjawab,

HARI-HARIKU AKAN TETAP BERWARNA MESKI TANPA JAWABAN SIAPA.

SIAPA HANYALAH SALAH SATU DARI BANYAK

AKU MASIH PUNYA APA, BAGAIMANA, DIMANA, KAPAN, DAN MENGAPA SEBAGAI PERTANYAAN UNTUK BAHAGIA.



Dulu aku memang punya SIAPA,

Dulu aku menganggapnya segalanya,

Namun semua itu hanyalah dulu,

Dan sekarang semuanya hanya menunggu dan mengusahakan waktu yang terbaik.



Mungkin, selama ini kita terlalu banyak menyita waktu untuk memikirkan SIAPA, kita lupa masih ada pertanyaan lainnya yang sebenarnya mampu mengefektifkan waktu selama masih bernafas. Pertanyaan yang kita lupakan itu mungkin akan menjadi pintu-pintu kebahagiaan lainnya. Jadi intinya, ini bukan hanya tentang SIAPA...

Bukan masalah trauma, namun Ini masalah PRINSIP!
I believe in God!

Tidak ada komentar: