Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Senin, 05 Maret 2012

Pengaruh Televisi: Begitukah Wanita Akhir Zaman?

Sekarang ini, mudah bahkan sangat mudah untuk melihat sosok wanita yang katanya sih wanita akhir zaman. Di televisi, di stasiun manapun, ketika reality show, talk show, sinetron, FTV atau apapun programnya, terlalu banyak wanita berpakaian dengan ciri khas yang sama. Ciri yang membuatku malu untuk melihatnya. Sebelum kupaparkan lebih dalam, mari sedikit mengenang masa sebelum 2011. Yang kuingat saat itu pakaian jenis “U Can See” sangatlah popular. Sudahlah, tak perlu diragukan lagi wanita-wanita masa itu akhirnya mengikuti trend “U Can See”. Memasuki 2011, terlepas dari baju model Syahrini yang terus-terusan jadi “trendsetter abiezz”, televisi mengubah dunia wanita dengan rok dan celana super pendek. Di semua program, bintang utama dan bintang tamu mengenakan pakaian yang serupa. Bahkan sampai saat kutuliskan catatan ini kusarankan pada anda, jangan pernah tanya lagi apa dampaknya bagi wanita Indonesia. Cukup pengang dan cukup sakit tenggorokan untuk menjawabnya.
Katanya,
“Pakaiannya wajar aja kok!”
“Apanya yang salah?”
“Itu hak gue mau pakai apa aja!”


Hah, sudahlah! Tak perlu berlama-lama bermain dengan tanggapan memusingkan itu. Tanggapan yang telah dibutakan oleh trend. Tanggapan yang telah memutarbalikkan fakta. Tanggapan pembenaran yang tidak dibenarkan dalam Al-qur-an. Dan tahukah anda siapa dalang dari semua ini? Siapa yang membuatnya bisa menjadi halal dalam pandangan wanita masa kini?
TELEVISI. Yah, televisi yang anda tonton itu meski ia mesin namun ia sangat provokatif. Mesinnya tidak salah, namun penggerak-penggerak di belakangnya yang membuatnya menjadi salah. Akibat provokasi-provokasi itulah akhirnya, televisi menjadi juara dalam membuat propaganda.
Tak ayal lagi inilah hasilnya:
TELEVISI MENGAJARKAN KITA UNTUK BERKATA YA PADA ALAM SADAR ANDA
TELEVISI MERASUKI BAGIAN LOGIKA ANDA UNTUK TERUS MENGAMINI DAN MENGADAPTASI CARA YANG IA CONTOHKAN
Luar biasa, bukan?
Banyak sekali contoh kekeliruan yang sepertinya sengaja dicipta dunia pertelevisian untuk wanita akhir zaman.
Pada penikmat televisi, aku hanya bisa bilang, “HATI-HATI PEMBODOHAN!”
Meski selebriti wanita di infotainment nampak sisi baiknya karena di syut pada saat sholat maupun sedang baksos, namun namanya aurat ya harus ditutup. Bukan dengan kerudung yang rambutnya masih terlihat, namun dengan kerudung yang menutup seluruh rambut dan pakaianpun tak boleh terlalu ketat.
Belum lagi sinetron-sinetron alay yang menyamakan perlakuan kepada wanita-wanita berjilbab. Wanita berjilbab dalam sinetron itu masih mudah untuk dipegang tangan ataupun pinggang atau bahkan tubuhnya.
YOU KNOW WHAT???
ITU PEMUTARBALIKAN FAKTA! ITU PENYEPELEAN TERHADAP JILBAB YANG WANITA AKHIR ZAMAN PAKAI!
Rahasia lebih dalamnya adalah:
BAHWA DENGAN TELEVISI SESUNGGUHNYA MUSUH-MUSUH ISLAM SEDANG BERGERILYA UNTUK MENJAUHKAN PARA WANITA DARI KEMUSLIMANNYA.
Pleaasee deh wahai wanita!
Anda sedang diperalat. Karena misi mereka sebenarnya adalah bukan meminta anda untuk keluar dari Islam, namun menjauh dari Islam.
Yeaahh, begitukah wanita akhir zaman? Ucap “Astaghfirullah…”

Lalu, bagaimana kita harus bersikap? Haruskah bilang pada televisi, “Elo and Gue = End!”
Hupz, bukan begitu maksudnya. Tak mengapa tetap menonton televisi, karena selama sesuatu itu tidak berlebihan kan mubah/ diperbolehkan. Hanya saja, jangan pernah menelan mentah-mentah pelajaran yang didapat dalam dunia pertelevisian. Tidak selamanya yang anda dengar dan lihat itu benar. Juga tidak selamanya yang anda dengar dan lihat itu salah. Jadi waspadalah wahai wanita muslimah! Atau para pria muslim, waspadalah!
“Ada banyak pendirian pribadi yang bisa menjadi kondisional, namun hal-hal prinsipil seperti hukum Tuhan tidak pernah bisa ditolerir”


Dengan menundukkan kepala dan hati kucoba memikirkan kembali pikiranku,
Salahkah aku bila harus malu melihat wanita-wanita di akhir zaman sekarang ini?
Salahkah aku bila sangat ingin sekali kusapa hangat ia dan kukatakan panjangkanlah celanamu wahai saudariku?
Terlalu ikut campurkah aku jika itu kulakukan?
Ketahuilah, tanpa engkau ketahui aku ini sesungguhnya meradang,
meradang karena terlalu peduli padamu,
Semoga ini bukan ego semata
Aku mencintaimu karena Allah
Klasik mungkin karena kuucapkan padamu yang tak kukenal dengan baik kepribadianmu
Aku hanya ingin berbuat baik padamu
Semoga Allah menjagamu dengan sebaik-baik penjagaan,
Semoga Allah melembutkan hatimu
Wahai adik-adikku,
wahai ibu-ibuku,
wahai nenek-nenekku,
wahai kakak-kakakku,
wahai tante-tanteku,
wahai sepupu-sepupuku,
dan wahai seluruh wanita muslimah… (Rhy)

#Semoga catatan ini tak nampak menggurui. Aku mohon ampun pada Allah untuk khilaf yang tertulis. Aku mohon maaf lahir batin jika catatan ini menyinggung ataupun melukai hati.

Tidak ada komentar: