Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Minggu, 15 November 2009

Metamorphosiscinta bicara tentang sebuah perjalanan panjang

Kado terindah yang kuterima

Sungguh, ini adalah kado yang aku terima tanpa sengaja. Kutemukan di balik jendela yang hampir tertutup dan terkunci. Hanya saja ketika hendak mengunci, ada yang berteriak dan menjatuhkan kado itu ke hadapanku dengan sengaja. Hampir saja aku berlari dengan kencang karena begitu tersentaknya melihat kado yang telah tergeletak di hadapanku. “Jangan-jangan isinya adalah bom yang hendak membunuhku.” Ah entahlah, sepertinya aku berlebihan menilai bungkusan itu. Biarlah kucoba untuk mengangkatnya ke dalam rumah. “Belum tentu juga aku suka,“pikirku.
“Oh Tuhan, tapi bagaimana dengan ayah dan ibu? Pasti mereka akan terkejut melihat semua ini?” Bayangkan saja, kamarku yang biasanya bersih dengan perabotan kini dipenuhi dengan benda yang sebelumnya tak pernah dilihat oleh mereka. Hemm, sayang pikirku kalau sampai terkena hujan. Ternyata kata sayang yang kupikir hanya sebatas sumbangsih untuk sebuah penghargaan belaka telah menguak sisi lain dalam hidupku ketika telah membuka isinya. Aku terlanjur membukanya dan hendak apa lagi kalau benda itu tak kugunakan sebagaimana mestinya. Anehnya, semakin hari sayang terhadap benda itu berkembang makin dalam, dan aku tersangkut pada paku yang mengaitkannya. Jika kulepas, berarti ada sisi bajuku yang akan sobek. Dan aku takkan rela melepaskan baju itu dari paku. Maka ketika aku harus pergi, aku takkan meninggalkannya terlalu lama. Aku pasti akan kembali untuk sekedar melihatnya dan memastikan bahwa benda itu dalam keadaan baik-baik saja. Dan tahukah kau, seperti apa bentuknya benda yang begitu kusayang itu? Sungguh lebih berarti dari sekedar computer ataupun sinyal handphone. Lebih menggoda dari harumnya mangga manalagi atau sop buah. Bahkan lebih dibutuhkan dari uang sekalipun. Itu adalah kamu yang senantiasa memberiku spirit dalam tiap langkahku, kamu yang sampai kini bergandengan denganku dengan senyum yang khas, kamu yang membantuku berdiri kala aku sedang jatuh, kamu yang menggopohku ketika aku sedang payah, kamu yang mengingatkanku kala aku sedang lemah, kamu yang menghiburku lembut ketika aku sedang kacau, kamu yang sabar dengan egoku yang kadang melangit, dan kamu yang menjauhkanku dari airmata yang hendak mengucur.

Bahagiakah kau di dekatku?

Kini ketika bahagia itu kurasakan, apakah kau rasakan hal yang sama ketika bertemu denganku? Teringat sebuah artikel berjudul ‘Impian Arini’ seorang gadis tomboy yang merasakan adanya pendeskriminisasian ADK ketika bertemu dengan ADK, dan ADK ketika bertemu dengannya(Arini) dan teman-temannya yang notabenenya tidak berjilbab. Mungkin satu artikel ini mewakili sepuluh atau lebih teman, sahabat sejawat kita. Apakah senyum ini sama lebarnya untuk semua saudara(i)ku? Apakah benar aku sudah adil dan memenuhi hak mereka sebagai saudara? Bagaimana perasaan mereka terhadapku? Apakah mereka bahagia atau was-was jika berada di dekatku? Entahlah. Wallahu A’lam bishshowab.

Fa bi ayyi aalaa irobbikuma Tukadzdzibaan?

Kita lahir dengan dua mata ( didepan :Karenanya kita tidak harus selalu melihat kebelakang. Tapi lihat apa yang akan terjadi didepan kita, masa depan kita. Kita lahir dengan dua telinga, ( satu dikiri dan satu dikanan : Sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi. Mendengar dan mengumpulkan semua keluhan dan cercaan, sehingga terlihat mana yang benar.Kita lahir dengan otak yang terselubung oleh tulang kepala - : Jadi tidak masalah bagaimana miskinnya kita, Kita tetap kaya. Karena tak seorangpun yang dapat mencuri isi kepala kita Yang berupa perhiasan - perhiasan pikiran kita. Kita lahir dengan dua mata, dua telinga dan satu mulut - : Karena mulut adalah senjata yang tajam, dia dapat melukai, menyakiti dan bahkan membunuh. Ingatlah untuk tidak banyak bicara, sebaliknya mendengarlah. Kita lahir dengan satu hati, (jauh tersimpan didalam tulang iga kita): itu mengingatkan kita untuk menghargai dan memberikan cinta dari lubuk hati kita yang paling dalam. Itu baru nikmat yang dirasakan karena kesempurnaan indera kita. Belum lagi seperti oksigen yang tersebar luas hingga kita tidak perlu rebutan untuk bernafas. Pagi yang diciptakan sejuk, lalu siang agar kita tidak selalu merasakan dingin, lalu malam yang diciptakan Allah untuk tidur. Bayangkan saja kalau siang dan malam tidak diciptakan, jangan-jangan karena matahari yang panas akhirnya mampu membakar kulit kita karena suhu yang semakin meninggi. Atau jangan-jangan tubuh kita justru membeku karena malam yang suhunya makin menurun. Subhanallah, Allah telah mengatur semuanya dengan sempurna. Daftar kebaikan Allah tak berhenti sampai di situ, sering-seringlah membaca alqur’an dan terjemahannya besera al-hadits, sistem hidup begitu jelas tertulis. Dan itulah sebenarnya peta kita, hanya tinggal mengikuti arah mana yang harus ditempuh, maka siapapun yang mampu membaca peta dan melewatinya dengan benar, ia lah yang akan mendapat tiket ke surga kelak. Namun berbicara itu sangatlah mudah, aplikasinya yang kadang harus berlika-liku. Tak jarang ada yang mampu membaca peta, namun harus berhenti karena kehabisan bekal. Ada yang sebenarnya tahu maksud peta, tapi pura-pura tidak mengerti maksudnya dan rela mengambil arah yang lain karena bosan dengan petunjuk peta. Naudzubillah. Kita takkan pernah tahu sampai di mana kepercayaan seseorang mampu bertahan sementara ada yang masih merajai keinginan kita yang lainnya selain ingin mengejar sebuah kata “Ridho” dari Allah.

Tak lebih dari sekedar butterfly…

Ya Allah, kupu-kupu itu ciptaan-Mu yang cantik, tapi ketika sayapnya tersentuh ia dengan mudahnya akan terberai dari tubuhnya. MUDAH RAPUH! Yah, Ketika dunia beserta isinya mengusik dan mencoba membuat hatiku terguncang, tak sedikit waktu yang kugunakan untuk memasukkan hatiku ke bengkel, lalu membiarkannya memformat ulang karena ada alat yang telah rusak karena tercabik. Ya Allah, sungguh aku tak setegar anak jalanan, apalagi seperti Fathimah, Aisyah, ataupun khadijah yang membesarkan anak-anaknya di tengah kemiskinan. Aku hanya seperti kupu-kupu yang berusaha terbang dengan indah dan mudah tercabik ketika mencari makan. Seperti matahari dan bulan silih berganti, begitupun hatiku yang masih rentan terkena penyakit hati. Maka, biarkan aku dengan segenap cintaku yang masih rapuh untuk berlindung kepada-Mu dari segala kejelekan perbuatanku. Karena ku berada di atas janjiMu, semampuku, kuakui bahwa begitu banyak nikmatMu yang engkau anugerahkan kepadaku, dan kuakui segala dosa-dosaku, maka ampunilah aku, ya Rabb…. Maha suci engkau ya Allah dan dengan memujiMu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Amin…

Aku ingin hidup secerah mentari
yang menyinar di taman hatiku
Aku ingin seriang kicauan burung
Yang terdengar di jendela kehidupan
Aku ingin segala-galanya damai
Penuh mesra membuat ceria
Aku ingin menghapus duka dan lara
Melerai rindu di dalam dada
Sedamai mata yang memutih
Sebersit kisah embunan pagi
Dan ukhuwah ini pasti memutih
Menghiasi taman kasih yang mengharmoni
Seharum kesturi seindah pelangi
segalanya bermula di hati
(Saujana: Jendela Hati)



Negeriku masih papa

Ketika orang mengatakan “aku ingin ini”, “aku ingin itu”, dan segalanya ingin ia miliki, sadarkah ada yang lebih membutuhkan dari kita? Penting juga memasukkan teori keinginan dan kebutuhan di mana kebutuhan lebih diutamakan karena jika sampai kebutuhan tidak dipenuhi bisa menimbulkan dampak yang fatal. Sekedar keinginan masih bisa ditunda dan terkadang keinginan yang ditafsirkan tidak lebih dari sekedar nafsu. Ambil saja contoh ketika seorang anak kecil mulai menginginkan handphone blackberry, apa sebenarnya keperluan anak itu dengan handphonenya? Paling hanya untuk bergaya dan main tak jelas. Berbeda dengan makan. Jika tidak makan kita bisa kelaparan dan akhirnya terkena maag. Itulah sebuah kebutuhan. Tetangga kelaparan kita hanya bisa diam dan parahnya makan secara diam-diam agar tetangga tak mendengar ada makanan di rumahnya. Astaghfirullah. Berbicara lebih jauh, mari kita lihat anak-anak yang genjrang-genjreng di seputaran tol, menyebar juga penjual Koran, bahkan anak yang hanya menyodorkan tangan untuk meminta, apa yang kita bisa lakukan? Paling juga hanya memberi seribu rupiah lalu pergi dan tak ingat lagi? Bahkan ada yang cuek dan memarahi mereka. Apakah itu menyelesaikan masalah?
Belum lagi kasus Negara, Kasus Bibit, Chandra, dkk, Antasari-azhar. Apa yang sebenarnya terjadi di negeriku? Ya Allah, tanamkan pada diriku dan saudara(i)ku tekad yang kuat hingga laku yang membangun dan mengembalikan negeriku yang damai. Bila banyak kesalahan yang telah tercipta, biarkan teguran-teguran itu menjadikan kami bertobat. Biarkan hati ini mudah terbuka menerima kebenaranmu, wahai Rabb. Allahumma Amin

Sahabat, duniaku kini tiada cahaya
Hilang entah ke mana
Ketika yang kulalui penuh duri
Bilakah segalanya akan berakhir?
Kedamaian kan muncul kembali
Mengapa tangisan itu masih terdengar lagi?
Ada dia tiada siapa peduli
Sahabatku, bersabarlah dengan ujian tuhan
Kepahitan yang kau lalui pasti berakhir
Kedamaian kan muncul kembali
Mengapa tangisan itu masih terdengar lagi?
Ada dia tiada siapa peduli
Di mana nilai kemanusiaan sebagai hamba tuhan
Hadirlah kedamaian kami memerlukan
Di bumi yang penuh desa
Tumbuh pohon yang subur
(Brother: Kedamaian)


Ketika Tuhan berkata "TIDAK"
(from a source)

" Sebuah Renungan yang sangat INDAH "
Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku.Tuhan berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.
Tuhan berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Ya Tuhan beri aku kesabaran.Tuhan berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ya Tuhan beri aku kebahagiaan.Tuhan berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri."
Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan.Tuhan berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."
Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.
Tuhan berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !"
"There's a time and place for everything, for everyone.
God works in a mysterious way."

November 13th , 2009/12:17 pm
In my sweet room
Jangan biarkan aku mengerti terlalu dalam akan kejanggalan diriku saat ini
It’s so difficult to me to receive the judgment
Biarkan kujalani apa yang menurutku terbaik saat ini
Dan aku sedikitpun tak ingin melanggar aturan mainnya
Maka ketika aku mulai bengkok, kumohon luruskan aku kembali seperti semula
Ihdinashirothol mustaqim. Amin