Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Senin, 05 Maret 2012

Is it too crazy?

Dalam salah satu perjalanan masa depanku nanti inginnya:
ada semacam beberapa patah kata di salah satu bagian pemulanya,
ada training motivasi yang ekspresif,
diselingi dengan penampilan beberapa komunitas,
talk show (wawancara eksklusif),
plus hypnosis,
dan ditutup dengan renungan.”


Hm, apakah rencana di atas terdengar gila? Biasa aja kan? Tapi jika kukatakan mimpi yang kumaksud untuk event apa, apakah semuanya akan berubah menjadi gila? Apakah semuanya bakal bilang hal itu nggak mungkin lah. Beneran nggak masuk akal lah. Mustahil lah pokoknya.
Hoamm, bener nggak ya semua itu illogical untuk sebuah mimpi masa depanku? #Bubble on my mind

Aku tidak akan mengatakan event yang kumaksud, intinya aku ataupun kamu yang tengah (sengaja atau tanpa sengaja) membaca tulisan ini pasti sama-sama pernah merasakan betapa kita telah membuat perencanaan gila yang kita nggak tahu persis seberapa masuk akal rencana itu untuk dijalankan. Kita berkali-kali bertanya dan memastikan pada diri sendiri, “Mungkinkah?”, “Mampukah?”
Dengan dua macam pertanyaan beserta kawan-kawannya itu sebenarnya kita sudah menjadi pemimpi yang dangkal. Pemimpi yang hanya berani untuk bermimpi indah di kasur, namun tak mau mengupayakannya menjadi nyata.
Mimpi itu justru terlalu lemah karena kita sendiripun meragukannya.


So, Gimana donk??

Mengutip sebuah Timeline Twitter Mario_Teguh, "Mimpi yang kuat, adalah yang kalau tercapai, selain membuat Anda senang, Ia bermanfaat juga untuk orang banyak."
Maka tenagai mimpi itu dengan harapan bisa berenergi baik bagi orang lain. Jika kita sudah berhasil mengizinkan keikutsertaan kesenangan orang lain dalam mimpi kita maka tugas selanjutnya adalah Hancurkan semua batas yang membuat kita berpikir, “Semua ini nggak mungkin, it’s too crazy!”
Kembali katakan pada pikiran kita itu, “Ah, semua itu mungkin lah! Bodo amat apa kata orang, yang penting I know the best one for me.”
Bodo amat ini bukan maksudnya nggak mengedepankan logika lho ya. Tetep pake logika lah kalau nyusun mimpi itu. Nggak mungkin dong mimpi suatu hari nanti bisa terbang tanpa alat bantu apapun, itu kan bener-bener illogical. Yeah, you know lah seberapa parah kegilaan mimpimu itu. ^^
Lanjut lagee, setelah berhasil menghancurkan batas yang bisa menghilangkan mimpi itu, maka saatnya atur strategi. Terserah mau pake strategi 4-4-3 (ada nggak ya) atau 1-2-1(Wiro Sableng dong ^^) yang penting atur strategi. Semakin gila mimpi yang kita buat, semakin gila strategi yang kita rancang.
Atur strategi selesai, saatnya take action! Actionnya harus lebih gila lho ya. Harus lebih kencang. Atau paling nggak, sama gila dan kencengnya pas mulai merajut mimpi dan nyusun strategi. Tapi ingat, kembali perhitungkan kegilaanmu itu. Gila bermimpi, atur strategi, dan action sih dianjurkan, tapi jangan sampai ngebuat orang lain gila beneran karena yang kita minta itu illogical macam simsalabim gitu terus bisa terbang. Sekali lagi pastikan mimpi itu masih berada dalam batas logika dan masih mungkin untuk dilakukan.
Sudah mengerjakan semua tahapannya? Maka tunggu hasilnya. yang tak kalah penting silahkan berdoa segila mungkin untuk hasil terbaiknya!

Masih ragu untuk mewujudkan mimpi gilamu?
Katakan, “Semua ini gila, berat, dan aneh, tapi semua ini (masih) mungkin untuk kuupayakan!”
Masih belum punya mimpi gila?
Minta pada Tuhan, “Ya Tuhan, pertemukan aku dengan orang-orang gila yang sukses dengan kegilaannya!”
Aku bercanda kawan, tapi aku serius dalam candaanku.
Semangat mentenagai mimpi gila!
Semoga kita sukses dengan mimpi gila kita,
Jikapun tidak, selamat anda ternyata gigih luar biasa!
Anda sukses dengan kegigihan anda! ^^

(Ris, merajut mimpi gila di kamar inspiratifku, duh kerennya mimpiku (sengaja membiarkan nggak ada yang ngerti sama mimpi yang kumaksud), intinya dengan mimpiku aku bahagia, kamu dan diapun tercerahkan)

Tidak ada komentar: