Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Senin, 05 Maret 2012

Tentang Sabar

Rencana yang harus dilakukan sepekan ini sudah ditulis selembar penuh. Lebih dari tujuh agenda besar terpampang di lembaran itu. Poin-poin dari tiap agendapun sudah disusun sedemikian rupa. Bercabang, yosh itulah yang akan ditangkap dari tujuh agenda bersama poin-poinnya. Semua agenda harus diupayakan untuk selesai. Semua agenda meminta mata kita untuk memberi perhatian padanya. Semua agenda menuntut sentuhan cekatan kita untuk turut andil. Semua agenda meminta badan yang hanya satu ini berbagi secara adil pada mereka. Pokoknya semuanya harus dapat bagian. Lalu sekarang, harus mulai darimana? Yang mana yang harus dikerjakan duluan? Sanggup ga semuanya dikerjakan dengan kondisi yang serba terbatas ini?
OMG, BISA GILA DIBUATNYA KALAU BEGINI CARANYA!
Kalau dipikir secara sempit, memang benar badan cuma satu. mata, tangan, kaki cuma dua. Tapi saat kita menyadari kata ‘cuma’ yang diucapkan barusan, saat itu juga kita harus ingat ada banyak orang yang kurang beruntung hidup dengan badan tidak sempurna namun mampu berkreativitas melebihi apa yang bisa dilakukan orang normal.
Saat kita ingin protes ‘mengapa harus aku yang melakukannya?’ atau ‘mengapa hanya aku yang harus tertekan dengan tanggungan ini?’ maka saat itu juga kita harus tahu diri untuk tidak sombong karena masih banyak orang yang memiliki tekanan lebih besar namun mereka mampu melewatinya.
Saat kita merasa mungkin kita yang paling menderita, saat itu pula kita harus sadar yang kita hadapi ini belum seberapa. Kita belum disiksa dengan bara. Kita belum dihadapkan pada penggorengan. Kita bahkan tak tahu betapa sakitnya saat kaki dan tangan diikat dan ditarik dari empat arah.
Ini hanya masalah mental.
Ini hanya masalah seberapa cekatan.
Ini hanya masalah seberapa pandai menempatkan waktu dan diri untuk berbuat adil pada hal-hal yang telah menuntut haknya.
Sabar…! Jika semua itu membuat berat. Maka ringankan dengan menyelesaikannya. Jika tak bisa bersamaan, maka selesaikan satu hal dulu, baru beralih ke yang lainnya. Jangan dzolim dengan hal yang harusnya bisa diselesaikan dengan baik, tapi karena terburu-buru jadi kurang optimal.
Sabar..! Hidup tidak menuntut kita untuk melihat hasil sesuai dengan yang kita rancang diawal. Mungkin di perjalanannya, kita akan menyaksikan keajaiban yang tak pernah kita duga sebelumnya.
Sabar,,! Semuanya butuh proses. Tak bisa langsung jadi. Janganlah berbicara lagi. Tak perlu protes. Kurangi keluhan. Sekarang lakukan dengan sebaik-baik usaha.

"Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan).

Tidak ada komentar: