Metamorphosiscinta. Terulangnya tragedi pengeboman di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta membuka kembali ketakutan rakyat Indonesia terhadap teroris. Menyaksikan video yang dikirim jaringan Nurdin M. Top membuat kita khususnya umat muslim merasa tidak aman. Mereka katakan bahwa mereka sedang berjihad. Padahal Rasulullah SAW pernah meenjelaskan adab-adab berjihad/ berperang bahwa tidak boleh mengenai orang tua, anak-anak, juga kayu-kayu. Namun pelaku bom bunuh diri ini menghantam apa saja yang berada di dekatnya, tidak perduli apakah ada anak-anak dan orang tua di sana. Mereka meledakkan diri di tengah-tengah ramainya manusia.
Namun setiap kejadian pasti ada maknanya. Ibrah yang bisa kita ambil dari pengeboman ini seperti yang dituturkan Ust. Yusuf Mansyur dalam Damai Indonesiaku adalah bahwa masyarakat Indonesia saat ini harus bersatu. Bersatu untuk melawan segala macam tindak teroris. Ada oknum-oknum yang mengatasnamakan Islam padahal mereka ingin menghancurkan Islam. Jika kaum muslimin tidak berusaha untuk bersatu, maka tunggulah opini negatif tentang Islam di mata dunia, naudzubillah. Islam satu-satunya agama yang membawa perdamaian dan kita berada di bawah naungan Islam, rahmatan lil ‘alamin. Berdo’alah untuk negeri kita karena walaupun kabarnya Nurdin M. Top (perekrut ‘calon pengantin’) telah tewas, belum tentu generasi teroris ini telah musnah. Bisa saja Air dan Eko sudah tertembak mati namun bagaimana ’calon-calon pengantin’ yang sudah direkrut Nurdin M. Top. Bisa saja besok muncul seribu eko dan air yang baru, Wallahu ‘Alam, kita takkan pernah tahu.
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami mohon ampun kepada-Mu dari sesuatu yang tidak kami ketahui. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar