Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Rabu, 19 Agustus 2009

Babarata: Infaq Ga’ Bikin Melarat (Rhyzna Ngel)

Alangkah indah orang bersedekah
Dekat dengan Allah dekat dengan surga
Tak akan berkurang harta yang sedekah akan bertambah
Allah maha kaya yang maha pemurah yang akan mengganti dan membalasnya
Allah maha kuasa yang maha perkasa semoga kan dibalas surga
Oh Indahnya saling berbagi saling memberi karena Allah
Oh indahnya saling menjaga saling mengasihi karena Allah
(Opick: sedekah)

Metamorphosiscinta. Infaq adalah solusi semua permasalahan. Mau bukti? Ketika kita mau melamar kerja, cari jodoh, ataupun buka usaha, kita selalu disarankan untuk berinfaq terlebih dahulu. Karena Allah cinta pribadi yang dermawan. Infaq juga merupakan sarana pembebasan harta-harta kita yang bisa saja akan membutakan mata kita hingga kita terjerumus dalam harta yang ga akan bisa dibawa mati. Ingat dong yang dibawa seseorang ketika ia sudah meninggal? pertama, amal-amal jariyah kita selama masih hidup, kedua ilmu yang bermanfaat, dan yang terakhir doa anak shaleh. Ga ada tuh harta masuk daftar.

“Perumpamaan (nafkah) yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah:261)

Allah akan memberikan balasan yang besar bagi orang-orang yang senang berinfaq atau bersadaqah. Bahkan Rasulullah menyarankan kepada sahabat ketika hendak berperang berinfaklah terlebih dahulu. Inilah juga yang membuat kita harus berinfaq, karena rupanya infaq adalah sarana penguatan ruhiyah kita. Jadi jangan heran kalau di jalan raya dan masjid selalu disediakan kotak infaq, terus kalau ada acara keislaman juga nggak ketinggalan amplop infaqnya. Abdurrahman bin Auf adalah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah karena beliau telah menginfakkan hartanya di jalan Allah. Ia tidak hanya menginfakkan dirinya dalam peperangan, tetapi ia juga menginfakkan harta yang ia punya. Subhanallah.
Omong-omong soal infaq, ada beberapa pengalamanku tentang infaq. Hanya berupa uang seribu dua ribu. Di sebuah perkumpulan, sebut saja rapat, aku disodori kotak infaq. Karena memang ini sudah tradisi kalau rapat. Kubuka resleting tasku, “wah tinggal empat ribu”, jumlah yang hampir pas-pasan untuk ongkos pulangku. Tapi, pikir punya pikir, seribu ini juga paling cuma buat tambahan jajan besoknya. Karena waktu itu udah mulai sore. Nggak ada lagi yang perlu dicemil. Yah akhirnya kumasukkan uang itu ke dalam kotak infaq. Tuk kutuk kutuk, rapat sudah selesai, aku pulang dan sampe deh di rumah. Karena belum jam enam sore, aku nimbrung aja duduk-duduk di depan rumah bareng keluarga. “Ris, ris sini dulu!” kata salah seorang pamanku. “Kenapa sih om?”. Kuhampiri ia, lantas ia merogoh kantong celananya. Eh lima detik setelah itu, dia menyodori uang seratus lima puluh ribu ke tanganku, “Nih bagi tiga sama adekmu.” Waw, lima puluh ribu pengganti seribu yang aku keluarkan tadi.
Cerita lainnya datang karena ada salah satu saudara, sebut saja teman kampus yang kehilangan orangtuanya. Tanpa pikir panjang, aku langsung memasukkan lima ribu rupiah ke dalam amplop yang disediakan. Hemm, besok paginya ibuku ngasih aku dua puluh lima ribu rupiah. Katanya sih jatah insentif. Wahh senangnya…
Yang ketiga, ceritanya nggak jauh beda dengan yang pertama, hanya saja saat itu uangku bener-bener nggak cukup buat ongkos pulang. Dua Ribu Rupiah. Hmm, pasti ada jalan buat pulang. “Kan bisa minta jemput,” pikirku. Setelah selesai rapat dan hari juga sudah mulai gelap aku menyadari satu hal, “Oh Goodness, ortuku pasti baru pulang kuliah nih,” maklumlah mereka lagi sertifikasi. Aku bingung setengah mati (ah lebay… ga setengah mati kok). Aku diam saja dan terus berpikir untuk nyari jalan keluar. “Ga boleh pinjem uang,” ujarku dalam hati karena aku paling nggak suka pinjem uang(entah ini gengsi atau gimana). Hemm, beberapa saat di tengah kebingunganku, seorang saudari yang lebih muda dariku menyapa, “Mba, rumahnya di mana sih?.” Kujawab singkat, “KPC”. Dia berujar lagi, “yuk mba pulang bareng aku aja..” Wooww, Rasa nggak enakanku kubuang jauh-jauh dulu saat itu, aku nggak nunggu gayung jatoh lagi buat mengiyakan tawaran itu.
Selanjutnya, aku lupa infaq di rapat, acara, atau di mana, yang jelas 30’07’09 aku tiba-tiba saja disapa oleh seorang penumpang angkot. “Sekolah di mana, nak?”. Wah karena perawakanku kecil jadi dianggap masih sekolah deh, tapi ga apa deh, mungkin aku awet muda kali ya… hehe(cari pembenaran ceritanya). Kujawab saja ramah, “saya sekarang sudah kuliah, pak, tapi dulu saya sekolah di MAN 1”. Dia mengangguk-angguk, dan terjadilah obrolan singkat antara aku dengan bapak itu. Di jalan Antasari, beliau turun dan seperti biasa membayar ongkosnya. Yang cukup mengagetkan adalah, “Nih sekalian sama dia ya,” sambil menunjuk ke arahku. Aku tercengang tapi ga sampe menganga sih, tapi kali ini aku nyadarnya cepet dan sebelum angkot jalan lagi cepet-cepet aku bilang,”Makasih ya, Pak.” Hemm, Alhamdulillah, rejeki kan nggak boleh ditolak.
Nah ini baru beberapa contoh yang kututurkan secara nyata. Masih banyak lagi contoh infaq yang berbuah balasan langsung dari Allah yang mungkin telah kamu alami sendiri. Allah menggandakan infaq kita hingga berkali lipat. Su’er deh Infaq ga bikin melarat. Allah membalasnya dengan cara-cara yang ga’ mudah kita tebak. Betapa Allah maha pemurah maha perkasa. Selangkah aku mendekati-Nya, maka Allah mendekatiku seribu langkah. Subhaanakaallaahumma wa bihamdika Asyhadu anlaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, Aku mohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Amin.
(Syuqran katsir untuk seseorang yang telah mengingatkanku kalau kita nggak boleh ragu buat berinfaq. Allah pasti menggantinya dengan sesuatu yang lebih di suatu hari nanti)

Tidak ada komentar: