Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Senin, 24 Agustus 2009

MRku sayang, Kucinta Kau Karena Allah (Rhyzna_metamorphosiscinta)



“Berjumpa denganmu adalah hidayah, bersahabat denganmu adalah berkah, bersaudara denganmu adalah rahmat, berjihad bersamamu adalah jannah, INSYA ALLAH. Jazakillah untuk setiap keringat, pikira, waktu antenna untuk dakwah juga ukhuwah yang indah selama ini, semoga Allah membalas dengan pahalanya. Afwan jiddan atas kelalaian ana selama menjadi MR sekaligus mbak buat anti. Keep semangat dan istiqamah, ukhti. Besok ana resmi mutasi ke……………. Mohon besok menghubungi mr yang baru(nama yang bersangkutan)

Metamorphosiscinta. Sesak rasanya dadaku membaca sms yang masuk ke ponselku pagi itu. Rasa tidak percaya mengantarkanku untuk bertanya kembali kebenaran sms yang ia kirim. Ah bodoh, untuk apa dia berbohong padaku, saat itu memang sudah tiba. Saat dimana ada pertemuan, perpisahanpun akan datang menghampiri.. Tapi bagaimana mungkin berlalu begitu cepat. Kuhitung berapa lamakah sudah aku menginjakkan kaki di kampus ini. Dua tahun satu bulan. Berarti kebersamaanku dengannya hampir dua tahun. Waktu yang tidak sebentar rupanya. Kuingat kembali pertama kali bertemu dengannya. Penampilannya membuatku terkesan walau ia tampil apa adanya. Ia tutupi sekujur tubuhnya dengan pakaian yang longgar. Ia balut kepalanya dengan kain segiempat hingga tak satupun rambutnya tampak keluar. Banyak hal yang bisa kuteladani dari dirinya. Disela kesibukannya ia sempatkan waktu menyapaku, ia luangkan waktu bercanda bersama kami, bila waktunya telah tiba, aku, teman-teman, dan dia akan mengkaji lebih banyak hal di sebuah majelis, orang biasa menyebutnya halaqah. Kami tilawah bersama, menghayati kandungan ayat yang kami baca, kemudian mendengarkan taujih darinya. Banyak hal yang kudapat darinya. Taujih-taujihnya selalu menggetarkan jiwaku, tutur katanya yang lembut sembari mengajariku bahwa inilah dakwah. lemah lembut sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW buatku takjub. Materi tentang aqidah dan aturan umat muslim membuat ku tak berkutik hingga tanpa banyak basa-basi kuharus mengambil keputusan untuk menjalankannya secara total. Kehadirannya dalam hidupku seperti secercah cahaya di balik hitamnya langkahku. Ia telah berhasil mengantarkanku pada indahnya jalan dakwah dan ukhuwah. Aku hampir tak percaya melihat diriku di depan kaca saat ini,. Tak ada lagi celana model gantung dan super ketat menempel di tubuhku. Tak ada lagi ‘baju anak sd” di dalam lemariku. Dan tak ada lagi jilbab acak adul versi setengah poni. Kuyakin banyak kekesalan yang ia lihat dengan keadaanku saat itu, tapi sabarnya yang luar biasa membuat kekagumanku memuncak padanya. Tak pernah ia nampakkan wajahnya yang berkerut pada kami walau ku tak pernah tahu bagaimana kondisi batinnya saat itu. Mungkin saja saat itu ia sedang terluka atau dirundung masalah, namun senyum mengambangnya mampu menutup semuanya dari pandangan publik Sejak kehadirannya, hidupku terasa lebih bermakna. asupan iman tak henti-hentinya ia berikan padaku. Dia telah merubahku sedemikian rupa hingga aku berani berjanji untuk tidak kembali pada diriku yang ‘jahil’.
Besok tepatnya(25/10) ia akan meninggalkan kami semua di sini. Kutahu dia tak benar-benar meninggalkan kami. Hatinya masih bersama kami. Bersama orang-orang yang mengikat erat persaudaraan dan berjanji tidak akan meninggalkan jalan yang telah sama-sama kami pilih. Kutahu menjelang kepergiannya, tersimpan sejuta harap untuk saudara(i) dan adik-adiknya di sini. Harapan yang membuat dirinya tak ragu meninggalkan kami di sini. “Lanjutkan perjuangan suci ini, ukhti!” Kutahu ia begitu percaya pada kami hingga tak sedikitpun kekhawatiran akan ketidakmampuan kader tersirat dalam benaknya. Ia tahu benar bahwa orang-orang yang ia tinggalkan adalah kader LUAR BIASA. Subhanallah. Maka benarlah ungkapanmu,” Berjumpa denganmu adalah hidayah, bersahabat denganmu adalah berkah, bersaudara denganmu adalah rahmat, dan berjihad bersamamu adalah jannah.” Kucinta kau karena Allah wahai ukhti…. Takkan kubiarkan kepercayaanmu pada kami retak. Syuqran katsiran karena kau telah membinaku hingga membuatku seperti sekarang. Afwan jiddan juga untuk semua salahku padamu, juga kelalaianku atas petuahmu. ,Semoga Allah membalas segala kebaikanmu. AMIN. Selamat jalan ukhti.. Lanjutkan perjuanganmu di lahan yang baru…. LUV U COZ ALLAH!
Pertemuan kita di suatu hari menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadirat Illahi di atas jalinan yang suci
kini perpisahan tlah terjadi
Dugaan yang menimpa diri bersamalah di atas suratan
Kau tetap pergi jua
Kan kuutuskan salam ingatanku dalam doaku sepanjang waktu
Ya Allah bantulah hambaMu mencari hidayah daripadaMu
dalam mendidikkan kesabaranku
Ya Allah tabahkan hati hambaMu di atas perpisahan ini
Teman betapa pilunya hati menghadap perpisahan ini
Pahit manis perjuangan kita rasa bersama
Semoga Allah meridhoi persahabatan dan perpisahan ini
Teruskan perjuangan…
senyuman yang tersirat dibibirmu menjadi ingatan setiap waktu
tanda kemesraan bersimpul padu
Kenang aku di dalam doamu
Semoga Tuhan Berkatimu
(Brother: Doa Perpisahan)

Di kamar yang sejuk di hati karena Allah
2009, August, 24.
03 Ramadhan 1430 Hijriah
23:34 Wita

Tidak ada komentar: