Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Senin, 31 Agustus 2009

LINCAH(Lintas Cahaya): My Honey Got Trouble, Jangan-jangan…….. (Rhyzna_Ngel Courtesy)

Metamorphosiscinta. Mendung tak berarti hujan. Ungkapan pepatah ini kembali membuatku harus menarik ulur kejadian demi kejadian yang menimpaku. Yah, sebenarnya ini bukan benar-benar sebuah musibah, tapi lebih tepatnya PERINGATAN. Bagaimana tidak, pagi itu(20/08) di kampus yang masih dikabuti asap-asap kecil kendaraan, aku harus disibukkan dengan ulah si “Honey”. Sebelum kudapati masalah itu, kutarik meja dan kursi untuk menyiapkan posko pelayanan informasi mahasiswa baru di kawasan parker dosen. Yah, ini adalah waktu-waktu terakhir registrasi mahasiwa baru (maba), di mana semua lembaga/organisasi baik dari jurusan atau fakultas menerjunkan prajuritnya untuk memberikan pelayanan dan informasi kepada seluruh mahasiswa baru, termasuk juga lembaga/organisasiku. Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk mereka yang tentu begitu asing dengan suasana perkampusan, apalgi bagi mereka yang berasal dari luar daerah. Paling tidak, usaha kami ini dapat membuat mereka tidak kewalahan akan ruwetnya alur registrasi itu. Yah, kupilih parkiran dosen sebagai tempat mangkalku karena tempat itu cukup representative untuk didatangi mahasiswa baru. Kusediakan berbagai macam ATK di meja itu, lem, isolasi, gunting, dan segala macam peralatan yang akan dibutuhkan maba. Kutaruh juga selebaran yang dibuat panitia berisikan informasi lengkap tata cara registrasi dengan tetep bengek pembebanan biaya masing-masing fakultas. Kuspelipkan juga beberapa kertas berisikan selayng pandang untuk mengenalkan lembaga/organisasi kami pada mereka agar ketika perkuliahan dimulai, mereka tak lagi asing mendengan lembaga/organisasi kami disebut. Tak lupa kutaruh sepasang buku tamu, masing-masing untuk laki-laki dan wanita tepat di ujung tengah meja agar mahasiswa baru dapat dengan mudah mengisikan biodatanya di situ sembari menanyakan kebingungan mereka. Oh ya, satu lagi, papan bertuliskan PINK MABA (POSKO INFORMASI DAN KONSULTASI MAHASISWA BARU) segera kukeluarkan dari markas sebagai penanda ada perhentian di sini untuk segala macam info yang dibutuhkan.
Hmm, semua sudah selesai. Hanya tinggal menunggu wajah-wajah penanya saja. Mumpung masih sepi, kuajak si “honey” keluar dari persembunyiannya. Kusentuh dan tekan tombol bulayt kecil tubuhnya untuk membuatnya mampu bercengkerama dneganku. Sepertinya ia akan bersamaku dua jam ke depan tanpa harus menyambungkannyake aliran yang m\siap mengisinya kembali. Aku sudah mempersiapkannya sejak malam tadi agar dia tak cepat drop bersamaku. Kuberikan ia kurang lebih dua jam asupan suplemen di dalam tubuhnya. Akhirnya, dia mulai menampakkan kerinduannya padaku (kayaknya ada yang ge’er nih). Tulisan Windows XP mulai Nampak di layarnya. LOADING….
Huppz, tunggu, loadingnya lama banget hingga mucul tulisan press F2 to utility di bagian kiri ujung bawah layar. Kuturuti apa yang dikehendaki olehnya. Empat detik berikutnya, mucul tulisan-tulisan yang aku tak mengerti maksudnya. Tertulis semacam info tentang si “Hiney” seperti jenis windows yang dipakai, kapasitas,d an lain-lain yangs ama sekali tak masuk ke dalam otakku. Aku tak mau ambil pusing, kutekan lagi powernya untuk mematikannya dengan harapan setelah menyalakannya kembali, si “honey akan kembali seperti sedia kala. Okey, dia mati dan kunyalakan kembali powernya. Kutunggu responnya tapi tenyata hasilnya sama. Kulakukan hal yang sama hingga beberapa kali dan yang terakhir kubiarkan ia bekerja sendiri tanpa mengutak-atik F2. Kali ini kutunggu dengan perasaan was-was dan gelisah.
“Mba, numpang nanya!” sosok pria yang rupanya maba itu mengalihkan konsentrasiku.
“Iya, kenapa?” sahutku singkat
Rupanya ia masih harus meminta tanda tangan pengajar wali untuk kartu rencana studinya. Maka kutunjukkan ia lokasi di mana pengajar wali itu berada (baca: ruang dosen). Ia pun mengangguk-angguk dan segera berlalu dari hadapanku seraya berucap terima kasih. Setelah menyodorkan sedikit senyuman padanya, kualihkan kembali mataku ke layar si “honey yang baru kunyalakan lagi tanpa memainkan keyboardnya. Namun apa yang terjadi? Tulisan-tulisan aneh kembali muncul d layarnya. Aku tak menanngkap pesannya karena aku belum benar-benar mengerti dunia si “Honey”. Bebrapa kata yang sempat kuterjemahkan, “Operasi gagal”. Hmm, ku urut dadaku sembari kembali mematikannya. Kuelus-elus si “Honey” sebentar dan menekan tombol powernya lagi. Hal yang sama terjadi lagi, tapi kali ini kudiamkan saja.”Diemin aja dulu, ntar juga baik sendiri,” nasehat rekanku yang menemani menjaga posko.
“Mba, balikin KRSnya di mana?”
“Mba, Pak Blablablanya ada?”
“Mba, tahu kapan masuk Kuliah?”
Pertanyaan-pertanyaan itu terjawab dengan cepat, namun tidak dengan si “Honey”. Kulirik ia, ah ternyata tak ada perkembangan yang menggembirakan. Dia benar-benar ngambek padaku.
Jangan-jangan aku terlalu diforsir menggunakannya, mengajaknya bermain tapi kelelahannya tak kuperhatikan. Jangan-jangan aku terlalu lama berduaan dengannya, hingga kerjaan yang lainpun lambat selesainya. Jangan-jangan aku terlalu asyik dengannya, sampai-sampai shalatku saja kadang telat karena enggan meninggalkannya. Jangan-jangan cintaku telah terbagi dengannya, hingga mengabaikan Allah yang senantiasa memberikan cinta-Nya untukku. Jangan-jangan karena Facebook, aku jadi lalai. Astaghfirullah, Betapa aku tak tahu diri pada-Nya. Sudah tahu bahwa diriku bukan apa-apa di mata-Nya, masih saja terlalu asyik dengan yang lain. Melambung tinggi dengan dunia si “Honey”. Alhamdulillah, Allah masih sayang terhadapku, hingga Ia tak ragu memberiku sebuah peringatan. Peringatan agar aku tak lena akan nikmatnya suguhan dunia. “Honey, jangan rusak lagi ya!”

Tidak ada komentar: