Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Kamis, 07 Januari 2010

Siaga Modus Penipuan by Rhyzna_metamorphosis

Metamorphosiscinta. Banyak jalan menuju Roma. Begitupun dengan kasus-kasus penipuan, makin melesat dan berkembang. Penipuan saat ini tidak selalu menggunakan kekerasan, keramahtamahan yang berlebihan dari orang tak dikenal justru menjadi salah satu kriteria peningkatan kewaspadaan. Well, jika anda kurang jeli menangkap sinyal, bersiaplah menjadi korban selanjutnya. Beberapa sikap siaga di bawah ini sengaja diambil dari pengalaman seorang ibu yang beberapa waktu lalu mengalami penipuan.

• Siaga 1: Penipuan bisa terjadi di mana saja
Penipuan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja bahkan di tempat ramai sekalipun. Seperti yang dituturkan Isna(39), korban penipuan berbasis penjualan barang elektronik, “Satu juta lima ratus raib dari dompet saya padahal toko tersebut berada di salah satu pusat perbelanjaan ternama”.

• Siaga 2: Hindari gerak-gerik mencurigakan
Biasanya modus penipuan melibatkan banyak orang yang ditempatkan di wilayah yang berbeda namun tidak terlalu jauh. Target telah di intai terlebih dahulu, kemudian jika memenuhi syarat akan diserahkan ke orang selanjutnya, hingga target masuk ke dalam wilayah perkenalan, disambut begitu ramah, dan terlibat obrolan-obrolan hangat. “Ketika saya makan di texas, saya seperti melihat seseorang memperhatikan saya, selepas saya pergi dari tempat makan itu, saya tiba-tiba ditawari beberapa brosur dan di bawa ke toko mereka. Di sana saya berpuluh kali berjabat tangan dengan pegawai-pegawainya dan ketika keluar dari tempat mereka saya diantar 2 pegawai hingga parkiran padahal saya sudah katakan saya bisa bawa sendiri”, tutur Isna.

• Siaga 3: Jangan mudah tertarik dengan diskon dan undian
Strategi dan trik jitu sengaja dirancang demi mengelabuhi targetnya. Tanpa bermaksud memberi kesan negatif pada penjaja barang (salesman, red), rayuan demi rayuan akan dilontarkan demi tercapainya tujuan mereka. “Ibu,kompor listrik ini diskonnya 35 % lho bu, kalau ibu beruntung ibu juga akan mendapatkan undian-undian menarik(sambil menunjukkan bermacam-macam hadiah)”, Isna coba meniru gaya promosi mereka.

• Siaga 4: Jangan membubuhkan tanda tangan sembarangan
Jangan tergesa dalam menyepakati perjanjian hitam di atas putih. Pastikan anda telah membaca semua perjanjian yang tertulis di dalam kertas. “Apesnya saya, saya terlanjur menandatangani perjanjian yang belum saya baca. Ketika saya dinyatakan mendapat undian, saya tiba-tiba diminta membayar 1.500.000, padahal sebelumnya hal itu tidak dijelaskan oleh penjual.” Tutur Isna lagi.

• Siaga 5: Segera tinggalkan jika ada persyaratan yang janggal
Jangan mempertahankan posisi, jika apa yang anda alami terlihat aneh. Berhati-hatilah jika di ajak berjabat tangan atau disentuh, waspadai pula hipnotis. “Sebelum memutuskan untuk membeli, penjaga toko menyuruh saya mengeluarkan semua uang saya yang berjumlah satu juta tujuh ratus ribu rupiah dan menaruhnya di salah satu lipatan kertas mereka. Anehnya saya mau-mau saja dan tak bisa beranjak pergi walau sudah diperingatkan dan ditarik-tarik oleh anak saya. Sayapun selalu mengiyakan apa yang mereka katakan hingga akhirnya saya membayar barang mereka yang katanya harganya empat juta rupiah. Belakangan saya ketahui barang itu bukan barang bermerk dan harganyapun tak sampai segitu.”akhirinya.

• Siaga 6: Jangan membawa uang terlalu banyak
Jika ingin bepergian, jangan membiarkan semua uang berada dalam dompet. Tinggallah sebagian atau taruhlah sebagian uang di dalam dompet yang berbeda agar jika kehilangan, tidak semua uang yang hilang. Tanggalkan juga perhiasan, jangan terlalu banyak memamerkan perhiasan, karena itupun akan mengundang perhatian para pelaku kriminal.


Atas nama Penulis:
1. Jika modus macam ini bukan dianggap sebagai penipuan, berikan nama yang tepat atasnya (Apakah bisa disebut sebagai trik jitu agar calon pembeli tidak berkutik?)
2. Jika apa yang penulis tuturkan ternyata hanya pandangan dan prakiraan atas dasar subjektivitas, berikan penulis bukti bahwa toko tersebut memang menarik pelanggannya dengan cara seperti itu(sudah menjadi trik paten mereka dalam menjajakan barang).
3. Penulis mohon ampun pada Allah SWT dan mohon maaf sebesar-besarnya pada toko tersebut jika salah mengartikan trik yang mereka gunakan(bukan penipuan).Kesimpulan yang penulis tulis berdasarkan cerita narasumber.
4. Menginfokan narasumber telah mendapatkan kembali uangnya(toko tersebut mengembalikannya setelah didatangi kembali, padahal di dalam perjanjian barang yang sudah diambil, tidak bisa dikembalikan. Diperoleh informasi, setelah uang itu diambil kembali dengan sedikit keramaian yang dibuat oleh keluarga korban, beberapa saat kemudian toko itu dengan sekejab menjadi sepi dan tidak ada satupun pegawai toko lagi yang terlihat di hari itu).
5. Tetaplah berbaik sangka namun waspadalah!
6. Semoga 6 tips siaga ini bermanfaat


January, 08th 2010/12:00 AM/Tips/RPS Courtesy

Tidak ada komentar: