Kekurangan itu bisa menjadi karisma tersendiri, Aku bersyukur menjadi diriku, tak ada orang yang sepertiku. Risna, kamu harus beryukur tiap saat yah! Kalo lupa, tilawah hari ini nambah satu lembar. Janji?

Minggu, 27 September 2009

Serba-Serbi Cinta (Rhyzna_Ngel Courtesy)


Intro: Aku sakit butuh obat…!
Metamorphosiscinta. Hemm, kata orang kalau lagi sakit,cepet minum obat sebelum tambah parah. Sekarang aku lagi sakit, segeralah berikan aku resep yang ampuh. Sakitku ini nggak bisa disembuhkan dengan resep dokter karena ia bukan sakit biasa. Sakit yang kuderita lebih parah daripada H5N1, kalau sedang kecanduan tak bisa disembuhkan dengan psikotropika sekalipun. Sakitku lebih mengenaskan dari virus HIV, karena ia menyerang seluruh sendi akal sehat bila sedang di puncak. Yang dimainkan bukan lagi tuts piano ataupun dawai gitar, tapi sakitku menyerang hatiku jika tak segera kukontrol. Tahukah kau sobat aku terinfeksi virus apa? Itulah si virus merah jambu atau lebih keren disingkat VMJ. Ya, kita saat ini sedang berbicara tentang cinta. Yah satu kata yang telah mengukir kisah Laila dan Majnun. Satu kata yang membuat terciptanya berlembar-lembar syair indah nan menawan. Satu kata yang membuat sekian juta orang tertawa dan menangis. Satu kata yang bila disebut takkan habis cerita untuk dikisahkan. Sayangnya banyak yang telah salah mengartikan makna cinta. Banyak pemuda rela bunuh diri atas nama cinta. Astaghfirullah!

WARNING!!!
Beberapa kali kuharus menelan ludah karena harus menyaksikan dan mendengar sendiri tingkah polah sang ‘pecinta’. Kesekian kalinya hampir muntah kudibuatnya karena mendengar kata seperti ini, “Aku cuma mau bilang aku suka kamu sudah lama”, “aku nge-fans banget sama kamu”, “Aku sayang, cinta banget sama kamu!” Huhh, sabar coy, aku nggak nyiapin plastik nih. Tapi yang begitu udah biasa, ada lagi nih yang lebih parah bin mematikan. Nggak pacaran tapi terjebak dalam ‘romantika Rumah tangga belum saatnya’. Simak contohnya melalui bocoran sms ini:

Ilustrasi oknum:
Co: Masih berburu ilmu calon ust
Ce: berjilbab rapi dan mulai rapat

Co :“Tungguin aku ya, aku masih belanja nih!”
Ce : “Mank kamu di mana?”
Co : “Kan katanya si kecil nangis, lagi butuh susu!”
Ce : “Kenapa mesti ditungguin?
Co : “Loh Istriku, ntar sapa yang bukain pintu?”
Ce : “Yee, kapan ijab qabulnya sih? lelah deh!”

Atau yang seperti ini
Co : “Eh, buatin aku sayur dong?”
Ce : “Yee, enak aja, emang aku istrimu?”
Co : “Eh sorry, biz istriku lagi ngambek sih!”
Ce : “Sapa istrimu? Kok nggak dikenalin sama aku?”
Co : “Nih yang lagi baca sms!”
Ce : (senyam-senyum sendiri)

Gilee, lebih parah kan? Memang bener cuma canda, tapi kalau lama-lama bisa beneran masuk ke hati lho. Lama-lama bakal janjian dah tu buat nikah. Coba deh buka artikel bulan Agustus edisi “Warning: Obral Janji, No way!” buat tahu resikonya janji nikah.
Lalu pertanyaannya,“Apa yang bisa kulakukan? Tentu ada, saat ini seperti yang pernah kutuliskan dalam salam redaksi sebuah majalah kampus,”Menulis berarti bergerak, merubah, menggertak, dan berontak. Saat ini aku sedang Berontak. Berontak akan adanya penyebarluasan VMJ. Menggertak sms-sms nakal yang mungkin saja aku yang mengetiknya. Astaghfirullah, biarlah tulisan ini menjadi peringatan bagiku agar tak main-main dengan sesuatu yang belum ada kepastiannya. Biarlah ia menjadi pelajaran juga untukmu.

Manajemen cinta versi metamorphosiscinta: I just Repeat…!
Sesungguhnya cinta itu tidak membebani
Tidak pula menyiksa
Seseorang yang mencintai tidak akan membiarkan yang dicintai terluka
Apalagi membuatnya terbebani hingga menangis pilu karena cinta
Sesungguhnya orang yang mencintai tidak akan membiarkan ibadah yang dicintai terganggu karena terpikir oleh beban rasa
Tidak pula ingin merusak hatinya
Percayalah dengan ketetapan Allah
Karena Allah telah mengatur segalanya…
Menyatakan cinta ataupun gombal-gombal nggak jelas sebenarnya cuma ngebuat satu sama lain terbebani. Bener aja orang yang sedang mabuk kepayang dengan cinta mengalami sakit yang amat parah. Gimana nggak parah? VMJ bisa meluluhlantahkan si panglima hati. Gimana nggak kecanduan, kalau kenyataannya tiap hari sms dan telpon selalu dinantikan. Gimana nggak mengenaskan, virus ini bisa menjalar hingga membuat lupa akan kewajiban. Boro-boro pengen konsen sholat, tilawah, dan dzikir, makan aja nggak tenang karena nungguin sms yang nggak jelas.
1. Cinta nggak ada logika?
Kata siapa cinta nggak ada logika? Bohong besar kalau tiba-toba jatuh cinta, kita nggak bisa ngelak. Jadi teringat kata-kata salah satu magician The Master,”Sebenarnya perasaan itu kamu sendiri yang mendalaminya hingga kamu masuk ke dalam jurang perasaanmu sendiri.” Coba aja kalo kamu nggak terus mikirin dan ngedalemin apa yang kamu rasain, ya STOP deh otak kamu buat mikirinnya, Cinta nggak pernah menyerang tiba-tiba tanpa ada persetujuan antara hati dan pikiran.
2. Pilih cinta yang mana?
Adegan cinta 1:
Karena perenungannya akan dalamnya cintanya pada si A, dan banyak yang ingin meraih cinta sang pujaan, iapun membulatkan tekad untuk menyatakan cintanya dengan segera. Persiapanpun telah matang, tapi apa yang kemudian ia dapatkan? Penolakan! Karena ternyata ada yang telah mendahuluinya untuk mengungkapkan perasaannya. Hidupnya pun menjadi tak bergairah. Tak ada semangat yang tampak darinya. Sedangkan si A tertawa riang dengan kekasihnya.
Adegan cinta 2:
Karena perenungannya yang dalam akan nikmat yang ia terima, iapun segera memutuskan untuk mencintai yang menciptakan segalanya untuknya, sang khalik. Ketika sedang payah, iapun segera mengambil sajadah di balik kamarnya yang sempit. Ia adukan semua masalahnya, dan tenanglah jiwanya. Ia merasakan sang Kekasih begitu mencintainya walaupun banyak yang mesti Ia urus, Ia tak pernah lupa akan kebutuhan yang bersangkutan.
Katakan padaku kau pilih yang mana? Sang pujaan hati yang tak memberikan solusi ketika sedang payah atau Allah yang maha menerima segala keluh kesah hamba-Nya. Tak ada tandingannya kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita yang telah menciptakan dunia beserta isinya, mengajarkan manusia untuk berbicara, sedangkan hewan dibiarkan dengan bahasanya sendiri hingga tak ada pertengkaran antara semut yang kecil dan manusia yang raksasa. Menumbuhkan berbagai macam tumbuhan, hingga manusia dapat merasakan kesejukan, Mengatur benda-benda langit hingga berputar secara teratur. Lalu ketika berbuat salah, Dia memperingatkanmu dan akan berlari mengejarmu bila kau coba merangkak ke hadapan-Nya. Ia telah sediakan surga yang airnya mengalir dan tak membuat haus selamanya hanya untuk hamba-Nya, lalu nikmat mana yang kau dustakan? Ia mencintaimu walau kau jarang mengingat apalagi bersyukur pada-NYa?

3. Pacaran abiz nikah itu indah
Jangan pernah takut coy nggak dapat pasangan hidup. Walau nggak di dunia, pasti Alla sudah menyediakannya di zamanMasa’ masih pacaran? Ah cemen, cuma nambah dosa ah. Nonton infotainment ga? Itu lho tentang pernikahan Hanung sama Sazkia. Katanya si Hanung,”Pacaran abiz nikah itu indah, yang tadinya kita cemas nggak berani pegang-pegang, setelah menikah semuanya bisa dilakuin.”
Emang bener tuh katanya Mas Hanung, Allah maha tahu akan kebutuhan manusia. Dia telah mengatur segalanya bahkan kebutuhan cintapun telah diatur dengan seksama oleh-Nya.
Nggak bisa neng? Kalau kena syndrome cinta, ya cinta aja!
Eitt, coy.. coy, udah dibilang cinta nggak mungkin tiba-tiba jatuh dari langit. Kamu cuma tinggal menata aja kok, biar semua berakhir dengan indah. Yakinlah, Allah punya rencana yang indah untuk semua urusan manusia di dunia. Kalau saat ini masih jomblo atau bujangan, mungkin Allah lagi ngasih kamu kebebasan buat ngelakuin hal positif yang kamu bisa sebelum ada yang bakal ngelarang kamu. Nggak asik juga kan masih bujangan, eh si pacar ngelarang ini dan itu. Padahal ada banyak kewajiban yang masih menantimu dan menuntut jiwa mudamu seperti kata Hasan al-banna, “sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tanggung jawab kalian, semakin berlipat hak-hak umat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat amanat yang terpikul di pundak kalian.”
Ingat coy, sesungguhnya waktu yang kita punya nggak lebih banyak dari tugas-tugas yang udah menanti.

4. Lebih nge’trend daripada sekedar pacaran
Udah nonton film ayat-ayat cinta atau KCB kan? Yang nge-trend N bisa ditiru itu gaya kenalan pra-nikahnya Mereka nggak pacaran kan? Cuma pake acara ta’aruf. Tau nggak ta’aruf itu gimana? Belum tahu? Tenang coy, kulampirkan potongan artikel yang ada di Bunga Rampai 5 ini dengan maksud berbagi. (semoga nggak dianggap lancang dan sobat nggak mikir macam-macam ya karena aku udah baca nih artikel, kan tulisan ini juga sarana berbagi karena banyak yang masih bertanya-tanya tentang gimana sih ta’aruf itu).
Pertama, ta'aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah. Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta'arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta'aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta'ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.

Kedua, ta'aruf itu lebih fair. Masa penjajakan diisi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukannya. Bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari. Begitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, enggak bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil ngerengek ke ortu tuh).

Ketiga, dengan ta'aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?

Keempat, melalui ta'aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan. Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.

Kelima, kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta'aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama. Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan "digantung" pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.

Keenam, dalam ta'aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan. Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.


NB: maafin aku kalau masih banyak kekurangan. Walau hanya bermodalkan membaca sedikit referensi artikel, semoga tak mengurangi tujuannya. Gunakan waktu penantianmu dengan jalan yang di ridhoi Allah. Subhanaka allahumma wa bihamdika Asyhadu anlaa Ilaaha Illa anta astagfiruka wa atubu ilaika.


23 September 09
03 syawal 1430 H
Terselesaikan 01:44 Wita di kamar diiringi instrument harfa
Kutulis hanya untuk menjadi perisai diriku sendiri juga untukmu yang telah membaca artikel ini

Tidak ada komentar: